Halaman

Senin, 31 Desember 2012

Shave to save

Selama 12 tahun, Shave to save telah membantu mengumpulkan dana untuk the Hope Lodge of Kansas City, tempat dimana pasien kanker dan keluarganya akan tinggal selama proses pengobatan berjalan secara gratis. The hope lodge sudah melayani lebih dari 10200 pasien sejak tahun 2000.

Pada tanggal 9 May 2013, Shave to save akan kembali diselenggarakan oleh American Cancer Society di Midland theater. Sejumlah relawan sangat dibutuhkan dalam kegiatan tersebut sehingga pendaftaran telah dibuka sejak sekarang. Selain relawan yang siap membantu, sponsor dan shavee juga sangat dibutuhkan.

Dengan demikian, kami dapat melihat bahwa banyak cara atau metode yang dapat dilakukan dalam kegiatan Shave to Save untuk menunjukan kepedulian masyarakat terhadap orang penderita kanker. Apapun yang telah dilakukan dalam kegiatan ini sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan bantuan.

Apakah anda juga siap untuk membantu jika ada kegiatan seperti shave to save di Indonesia?

Minggu, 30 Desember 2012

Hair For Hope di Singapura



Children’s Cancer Foundation (CCF) adalah sebuah organisasi non profit yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka dengan meningkatkan emosional, sosial dan medical well-being.

CCF mengadakan kegiatan Hair For Hope pada tanggal 28-29 Juli 2012. Hair For Hope adalah sebuah kegiatan untuk mengumpulkan dana dengan cara memotong atau mencukur rambut. Hal ini melambangkan pengertian dan kepedulian dari seorang individu terhadap anak-anak penderita kanker. 




Kegiatan ini juga bertujuan untuk: 
1. Menciptakan kesadaran terhadap anak penderita kanker di Singapura
2. Menunjukan kepada anak penderita kanker dan keluarganya bahwa mereka tidak sendirian untuk menghadapi penyakit kanker.
3. Beritahu anak-anak penderita kanker bahwa botak bukanlah hal yang negatif.
4. Mengumpulkan dana untuk membantu anak-anak penderita kanker serta keluarganya.
5. Membangun sebuah komunitas yang memberi dukungan kepada anak-anak penderita kanker dan keluarganya.

Pada tahun ini, CCF berharap lebih dari 5000 perserta untuk berpartisipasi dalam kegiatan Hair For Hope dan mengumpulkan dana sebesar $2.5 juta.



Sabtu, 29 Desember 2012

Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia









Sentuhan Kasih merupakan Organisasi non-profit independen yang didirikan pada tahun 2004. Pada awalanya, Sentuhan Kasih Anak Indonesia belum menjadi yayasan tetapi sudah memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan dana pengobatan untuk segala jenis penyakit, tidak hanya anak-anak dengan kanker.

Sejak tahun 2010, Sentuhan Kasih Anak Indonesia sudah resmi menjadi Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia (YSKAI) dan fokus terhadap pengobatan anak-anak dengan kanker di Indonesia. 

Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia didirikan oleh Ibu Sallyana Sorongan dan beliau ingin mengajak teman-teman yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak penderita kanker untuk mengulurkan tangan dan memberikan bantuan melalui YSKAI. 

Sumber :


Video : 





























http://www.sentuhankasih.com/galeri.html

Kamis, 27 Desember 2012

PT. Garuda Indonesia Peduli pada Anak Penderita Kanker

PT. Garuda Indonesia telah bekerjasama dengan YKAKI untuk membantu mengisi peralatan di salah satu rumah singgah yang dikelola oleh YKAKI yaitu Rumah Kita 2. Semua kebutuhan sehari-hari seperti makanan, susu, sembako dan lain-lain juga dilengkapi oleh PT. Garuda Indonesia dan donatur lainnya.

PT. Garuda Indonesia juga mendukung YKAKI melalui Program Garuda Indonesia Peduli kepada Kanker Anak. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Bantuan dana untuk pembelian peralatan dan fasilitas untuk Rumah Singgah. Rumah Kita 2 (RK 2) telah selesai direnovasi dan berkapasitas untuk 24 anak serta pendampingnya.
Dukungan untuk sosialisasi edukasi khususnya mengenai kanker pada anak yang telah diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 28 Oktober 2010 secara cuma-cuma di Gedung Manajemen Garuda City, Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Sosialisasi ini diadakan dalam 2 sesi yaitu:


  1. Sesi I diperuntukkan bagindokter-dokter Puskesmas di lingkungan DKI Jakarta. Maksimum peserta berjumlah 150 orang.
  2. Sesi II diperuntukkan bagi penggerak PKK, petugas sosial masyarakat, kader-kader Posyandu serta karyawan PT. Garuda Indonesia. Maksimum peserta 350 orang.
Bantuan tiket penerbangan Garuda Indonesia untuk 4 orang dengan rute Jakarta-Amsterdam-Jakarta dalam kaitan pengurus YKAKI menghadiri ICCCPO Conference di Boston pada tanggal 21 hingga 24 Oktober 2010.


Sumber: http://www.ykaki.org/id/news/content/komitmen-pt-garuda-indonesia-untuk-peduli-pada-anak-anak-penderita-kanker

Selasa, 25 Desember 2012

Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)


Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) atau Indonesian Care for Cancer Kids Foundation adalah salah satu anggota dari International Confederation of Childhood Cancer Parent Organizations (ICCCPO) yang berdiri sejak 1 November 2006. YKAKI bervisi setiap anak Indonesia yang menderita kanker berhak memperoleh pengobatan dan perawatan yang sebaik-baiknya, termasuk hak belajar dan bermain selama masa perawatan di rumah sakit.

YKAKI membuat beberapa program yaitu: 
   Program RUMAH KITA,
   Program SEKOLAH KU,
   Sosial Edukasi
   Transportasi Pasien.

Progam ini dibuat dalam rangka menyediakan pendidikan selama masa penyembuhan dan dukungan kepada orang tua anak penderita kanker dengan cara sehingga mereka akan merasa beban dan tekanan selama masa perawatan anak mereka akan berkurang.

Kita sebagai masyarakat Indonesia juga dapat memberikan bantuan melalui program @KSI Rp.10.000. Dengan Rp.10.000 kita dapat membantu YKAKI untuk memyediakan akomodasi kepada anak penderita kanker di daera. Maka tunggu apalagi? Mari kami berusahaan membantu anak penderita kanker di Indonesia!!

http://www.ykaki.org/id/about/page/visi-dan-misi





Minggu, 23 Desember 2012

Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI)


Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI) atau dikenal sebagai Community for Children with Cancer (C3) adalah yayasan khusus anak penderita kanker yang telah berdiri sejak 26 April 2007 di Ruang Anak Lt 4 - Rumah Sakit Kanker “Dharmais”,
Jl. Letjen. S. Parman Kav. 84-86, Jakarta 11420. YPKAI bertujuan untuk membantu anak penderita kanker dan keluarganya baik dari segi psikososial maupun financial melalui satu program yaitu Program Kliniko-Psiko-Sosial. Melalui program tersebut, YPKAI berusaha untuk memenuhi kebutuhan psikososialnya sehingga mereka dapat memperoleh pengobatan yang optimal.


YPKAI membuka kesemapat bagi masyarakat untuk membantu anak penderita kanker di Indonesia dengan 3 cara yang sangat efektif yaitu, "Cash!", "Co-location!" dan "Communicate!"

      Cash! - Masyarakat dapat memberikan donasi langsung melalui rekening BCA dan Mandiri.

   Co-location! -  Jika tidak memiliki dana untuk disumbangkan, YPKAI tetap berharap kehadiran masyarakat untuk menghibur pasien anak penderita kanker di  Ruang Anak lt.4 Rumah Sakit Kanker "Dharmais”

   Communicate! - Jika tidak memiliki dana maupun waktu, anda masih mempunyai kesempat untuk membantu dengan menjadi penghubung yang dapat menyampaikan mengenai kegiatan C3 kepada orang yang bisa membantu secara Cash! dan Co-location!.

Siapkah anda untuk membantu anak penderita kanker di Indonesia?

Sabtu, 22 Desember 2012

Chemo-bath, metode kemoterapi baru tanpa efek samping?


Untuk pertama kalinya, ilmuwan Inggris mencoba melakukan 'chemo-bath', sebuah teknik kemoterapi yang hanya diarahkan pada satu organ saja. Obat kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Namun dalam kenyataannya obat ini juga bisa merusak organ tubuh yang lain.

Dokter di Southampton General Hospital percaya bahwa memberikan obat kemoterapi pada satu organ saja bisa mencegah efek samping. Mereka juga percaya bisa meningkatkan dosis obat tanpa berakibat buruk pada pasien. Normalnya, obat kanker akan disuntikkan melalui nadi pasien. Dengan cara ini tak hanya tumor, tetapi semua organ tubuh akan terpengaruh, sehingga akhirnya kemoterapi menyebabkan efek samping seperti tubuh yang lemah, rasa sakit, kerontokan rambut, dan penurunan kesuburan.

Saat ini dua pasien di Inggris telah menjalani kemoterapi yang hanya diberikan pada organ lever mereka. Keduanya memiliki kanker mata yang langka dan telah menyebar ke lever. Teknik ini dilakukan dengan melakukan operasi yang menggelembungkan balon dalam pembuluh darah pada masing-masing bagian lever untuk mencegah obat menyebar ke organ lainnya.

Kemudian lever akan diisi penuh dengan obat kemoterapi yang disaring keluar sebelum lever terhubung dengan pembuluh darah utama. Itu berarti hanya sedikit sekali obat kemoterapi yang menyebar ke tubuh. "Untuk memotong hubungan organ dari tubuh selama 60 menit, rendam organ dalam cairan obat kemoterapi dosis tinggi, kemudian menyaringnya sebelum akhirnya kembali terhubung dengan organ lain," ungkap Dr Brian Stedman, seperti dilansir oleh BBC (12/11).

Operasi dilakukan tiga bulan terakhir dan kedua pasien diketahui mengalami peningkatan dalam perawatan tumor mereka. Stedman menyatakan bahwa setiap organ bisa dengan mudah dipisahkan dari suplai darah seperti ginjal, pankreas, dan paru-paru pasti bisa menerapkan teknik ini. Meski begitu, menurutnya metode ini masih dalam masa pengujian dan pengembangan. Dia yakin hasil akhir metode ini akan berbeda dan masih bisa lebih baik lagi.

Sumber:http://www.merdeka.com/sehat/chemo-bath-metode-kemoterapi-baru-tanpa-efek-samping.html



Jumat, 21 Desember 2012

Kemoterapi

DEFINISI

Kemoterapi memerlukan penggunaan obat untuk menghancurkan sel kanker. Walaupun obat ideal akan menghancurkan sel kanker dengan tidak merugikan sel biasa, kebanyakan obat tidak selektif. Malahan, obat didesain untuk mengakibatkan kerusakan yang lebih besar pada sel kanker daripada sel biasa, biasanya dengan menggunakan obat yang mempengaruhi kemampuan sel untuk bertambah besar. Pertumbuhan yang tak terkendali dan cepat adalah cirri khas sel kanker. Tetapi, karena sel biasa juga perlu bertambah besar, dan beberapa bertambah besar cukup cepat (seperti yang di sumsum tulang dan garis sepanjang mulut dan usus), semua obat kemoterapi mempengaruhi sel biasa dan menyebabkan efek samping.

Satu pendekatan baru untuk membatasi efek samping dan meningkat efektivitas penggunaan jenis obat yang “diarah secara molekuler”. Obat ini mematikan sel kanker dengan menyerang saluran dan proses vital untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan sel kanker. Misalnya, sel kanker memerlukan pembuluh darah untuk memberikan gizi dan oksigen. Beberapa obat bisa menghalangi pembentukan pembuluh darah ke sel kanker atau saluran pemberian sinyal utama yang menguasai pertumbuhan sel. Imatinib, obat pertama yang seperti itu, sangat efektif untuk kronis myelocytic leukemia dan kanker tertentu saluran pencernaan. Erlotinib dan gefitinib untuk receptors bertempat di permukaan sel pada sel paru-paru kanker kecil-non kanker. Obat yang diarahkan secara molekuler ternyata berguna dalam mengobati banyak kanker lain, termasuk payudara dan kanker ginjal.

Tidak semua kanker memberi respon pada kemoterapi. Jenis kanker menentukan obat mana yang digunakan, dengan kombinasi apa, dan dengan dosis berapa. Kemoterapi mungkin dipakai sebagai satu-satunya perlakuan atau digabungkan dengan terapi radiasi atau pembedahan, atau kedua.

Kemoterapi Dosis tinggi: Pada percobaan untuk meningkatkan efek antitumor dari obat kanker, dosis mungkin ditambah dan waktu antara siklus terapi mungkin dikurangi (dosis kemoterapi padat). Kemoterapi dosis-padat, dengan periode yang diperpendek, secara rutin dipakai pada pengobatan kanker payudara. Kemoterapi dosis tinggi sering dipakai untuk pengobatan orang dengan kanker sudah berulang setelah terapi dosis standar, teristimewa bagi orang dengan myeloma, lymphoma, dan leukemia. Tetapi, kemoterapi dosis tinggi bisa menyebabkan luka yang mengancam hidup pada sumsum tulang. Oleh karena itu, kemoterapi dosis tinggi secara umum digabungkan dengan strategi penyelamatan sumsum tulang. Pada sumsum tulang yang diselamatkan, sel sumsum tulang diangkat sebelum kemoterapi dan dikembalikan kepada orang setelah kemoterapi. Pada beberapa kasus, sel tangkai bisa diisolasikan dari aliran darah dari sumsum tulang dan bisa ditanamkan ke dalam orang setelah kemoterapi untuk memulihkan fungsi sumsum tulang.

Efek Samping

Kemoterapi secara umum menyebabkan mual, muntah, kehilangan selera makan, kehilangan berat badan, kepenatan, dan sel darah hitung rendah yang menyebabkan anemia dan risiko infeksi bertambah. Dengan kemoterapi, orang sering kehilangan rambut mereka, tetapi akibat sampingan lain bevariasi tergantung jenis obat.

Mual dan Muntah: gejala ini biasanya bisa dicegah atau dikurangi dengan obat (kontra-obat emesis). Mual juga mungkin dikurangi oleh makanan makan kecil dan dengan menghindari makanan yang tinggi di serat, gas barang hasil bumi itu, atau yang sangat panas atau sangat dingin.

Sel Darah Hitung rendah: Cytopenia, kekurangan satu atau lebih tipe sel darah, bisa terjadi karena efek racun obat kemoterapi pada sumsum tulang (di mana sel darah dibuat). Misalnya, penderita mungkin membuat sel darah merah yang rendah secara abnormal (anemia), sel darah putih (neutropenia atau leukopenia), atau platelet (thrombocytopenia). Jika anemia parah, faktor pertumbuhan spesifik, seperti erythropoietin atau darbepoietin, bisa diberikan untuk pertambahan pembentukan sel darah merah, atau n sel darah merah bisa ditransfusikan. Jika thrombocytopenia hebat, platelet bisa ditransfusikan untuk merendahkan risiko pendarahan.

Orang dengan neutropenia meningkatkan risiko terkena infeksi. Demam lebih tinggi daripada 100.4 F pada penderita dengan neutropenia dianggap sebagai keadaan darurat. Orang seperti itu harus dievaluasi untuk infeksi dan mungkin memerlukan antibiotika dan malahan opname. Sel darah putih jarang ditransfusikan karena, waktu ditransfusikan, mereka terus hidup hanya beberapa jam dan menghasilkan banyak akibat sampingan. Malahan, bahan tertentu (seperti granulocyte koloni merangsang faktor) bisa diberikan untuk merangsang produksi sel darah putih.

Efek Samping yang sering terjadi lainnya: Banyak penderita mengalami radang atau malah luka selaput lendir, seperti pada garis mulut. Luka mulut nyeri dan bisa membuat makan sulit. Berbagai larutan oral (biasanya berisi antasida, antihistamin, dan anestetik lokal) bisa mengurangi ketidaknyamanan. Pada kesempatan langka, orang perlu support nutrisi dengan memasang tabung pemberi makan yang ditempatkan secara langsung ke dalam perut atau usus kecil atau dengan urat darah. Jenis obat bisa mengurangi diare yang disebabkan oleh terapi radiasi ke perut.

Orang yang diperlakukan dengan kemoterapi, khususnya senyawa alkylating, mungkin mempunyai risiko bertambah leukemia sedang berkembang beberapa tahun sesudah pengobatan. Beberapa obat, khususnya alkylating agen, sebab infertility di beberapa wanita dan di kebanyakan laki-laki yang mendapat perlakuan ini.

Rabu, 19 Desember 2012

Penemu Kemoterapi


Paul Ehrlich (1854-1915)
Bapak Imunologi Penemu Kemoterapi

Hingga saat ini belum ada obat kanker yang benar-benar bisa diandalkan. Kendati demikian, para ilmuwan tidak pernah menyerah terus melakukan penelitian dan percobaan. Salah satu cara pengobatan kanker yang selama ini banyak dilakukan para dokter adalah dengan kemoterapi. Kendati efek sampingnya cukup membuat pasien merasa menderita, banyak yang berhasil sembuh dari penyakit kanker setelah menjalani kemoterapi. Tak salah jika kita mengenal lebih dekat dengan orang yang pertama kali menemukan kemoterapi.

Ia adalah Paul Ehrlich, dokter berkebangsaan Jerman. Selain dikenal lewat penemuankemoterapi, Ehrlich juga dikenal sebagai ahli bakteriologi dan bapak imunologi, hematologi, dan kemoterapi. Dia juga menemukan merah tripan (zat warna yang dapat membunuh tripanosoma, hewan bersel satu yang menyebabkan penyakit tidur) dan salvarsan (arsfenamina). Salvarsan dan neosalvarsan adalah obat pertama untuk penyakit sifilis.

Ehrlich lahir di Strehlen, Silesia (Strzelin, Polandia), pada tanggal 14 Maret 1854 dan meninggal 20 Agustus 1915 (pada umur 61) di Homburg, Prusia. Uniknya, baik disekolah maupun di universitas, prestasinya tergolong buruk. Namun, Ehrlich termasuk orang yang gigih. Akhirnya ia berhasil meraih gelar doktor pada umur 24 tahun (1878) dengan tesis bertajuk “Sumbangan untuk Teori dan Praktik Mewarnai Jaringan”. Prestasi kuliahnya yang jelek sebenarnya bukanlah karena ia bodoh, tetapi lebih disebabkan kurangnya waktu untuk belajar. Waktunya banyak tersita kegemarannya mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup. Bahkan, saking jorjorannya bekerja di laboratorium, Ehrlich sempat terserang penyakit tuberkulosis (TBC).

Ehrlich berkeyakinan, bibit penyakit tertentu hanya menyerap zat warna (kimia) tertentu yang bila bibit penyakit itu menyerap zat kimia tertentu lain, bibit penyakit itu akan mati. Pengobatan dengan zat kimia yang disebut kemoterapi inilah salah satu temuannya. Di Breslau, Ehrlich bekerja di laboratorium sepupunya, Carl Weigert, seorang patolog yang merintis penggunaan bahan celup anilina sebagai zat warna biologis. Ehrlich tertarik dalam selektivitas bahan celup untuk organ, jaringan, dan sel spesifik, dan ia meneruskan penelitiannya di Rumah Sakit Amal di Berlin.

Setelah menyaksikan bahwa bahan celup bereaksi secara spesifik dengan bermacam komponen sel darah dan sel jaringan lainnya, ia mulai menguji bahan celup itu untuk sifat terapi untuk menentukan apakah bahan celup itu akan membunuh mikroba patogen. Setelah pergulatannya sendiri dengan TBC dan perawatannya yang kemudian dengan terapi tuberkulin Heinrich Hermann Robert Koch, Ehrlich memusatkan perhatiannya pada toksin dan antitoksin bakteri. Pertama ia bekerja di laboratorium swasta yang kecil. Namun, karena mutu kerjanya diakui Robert Koch dll., ia bisa memimpin sumber lebih banyak dan lebih baik-akhirnya Institut Serum Negeri di Frankfurt. Di Frankfurt ia terus mencari agen kimia lainnya untuk digunakan melawan penyakit. Ia berkolaborasi dengan kerja kimia Casella yang berdekatan, yang mendanai contoh senyawa kimia baru yang diproduksi di laboratotiumnya buatnya untuk menguji kegiatan biologis. Pada 1906 Georg-Speyer-Haus, sebuah lembaga penelitian untuk kemoterapi, didirikan dengan stafnya sendiri di bawah arahan Ehrlich. Sebagian program riset itu dipandu teori Ehrlich bahwa kemampuan molekul obat pembasmi kuman penyakit bergantung pada strukturnya, khususnya sisi rantainya, yang bisa berikatan pada organisme yang menyebabkan penyakit. Produk paling berhasil dari penyelidikan ini ialah Salvarsan (1909-1910)-dihidroksidiaminoarsenobenzenadihidroklorida-dan Neosalvarsan (1912), obat paling efektif untuk mengobati sifilis hingga ditemukannya antibiotik pada 1940-an.

Ia kemudian menjadi salah seorang ilmuwan, yang mempersembahkan penemuannya untuk kepentingan umum dan kemanusiaan. Ia tidak mengaitkan penemuannya dengan uang. Tak heran jika kemudian ia dianugerahi Hadiah Nobel bidang kedokteran dan fisiologi untuk kerjanya dalam imunisasi (1908). Ehrlich meninggal di Homburg, Prusia, 20 Agustus 1915.

Sumber: http://klipingut.wordpress.com/2009/11/25/paul-ehrlich-1854-1915-bapak-imunologi-penemu-kemoterapi/